Sekolah Pesisir: Edukasi Sumber Daya Ekosistem Pesisir dan Kreasi Herbarium Mangrove di SMP Negeri Satu Atap Wedung
- Aug 13, 2024
- Gesti Nola Salsabila
- KKN-PPM UGM Wedung (JT-013) Periode II 2024
Kegiatan sekolah pesisir merupakan salah satu program KKN PPM UGM JT-013 yang berlokasi di kecamatan Wedung, Demak, dengan wilayah kerja Dukuh Tambak Seklenting. Program ini dilaksanakan pada tanggal 24 dan 27 Juli 2024 di SMPN Satu Atap Wedung yang di Dukuh Tambak Seklenting. Peserta yang ikut serta dalam program adalah seluruh siswa SMPN Satu Atap baik kelas 7, 8, maupun 9 dengan jumlah 45 siswa. Rangkaian kegiatan Sekolah Pesisir dimulai pukul 08.00 hingga 11.00 WIB.
Kegiatan sekolah pesisir diawali dengan rangkaian ramah tamah dari anggota tim KKN, edukasi di kelas dilanjutkan dengan kenal lapang, dan ditutup dengan lomba kreasi herbarium. Kegiatan edukasi dilakukan dengan dua tema, yaitu pentingnya ekosistem pesisir yang disampaikan oleh Laila Mei Marwadani dan ekosistem laut oleh Eni Nur Siami. Kegiatan ini disampaikan dengan menggunakan materi power point berupa kuis interaktif yang mendorong para siswa untuk aktif partisipasi. Pertanyaan pada kuis interaktif menjadi bahasan dalam kegiatan edukasi sekolah pesisir. Edukasi mengenai ekosistem pesisir menjelaskan beberapa jenis ekosistem pesisir yang ada di Indonesia sedangkan edukasi mengenai pentingnya ekosistem laut memberikan informasi mengenai bahaya plastik terhadap ekosistem laut yang nantinya dapat berdampak pada kehidupan masyarakat.
Rangkaian kegiatan selanjutnya adalah kegiatan kenal lapang oleh Gesti Nola Salsabila. Kegiatan ini dilakukan dengan pengamatan dan pengenalan ekosistem mangrove secara langsung di lapangan. Para siswa berjalan menuju ke ekosistem mangrove yang paling heterogen kemudian mengamati dan mengidentifikasi jenis-jenis mangrovenya. Mangrove yang dapat diidentifikasi adalah Rhizophora mucronata, Avicennia marina, Avicennia alba, dan Acanthus ilicifolius. Keempat jenis mangrove ini merupakan jenis mangrove yang banyak ditemukan di lingkungan Dukuh Tambak Seklenting. Identifikasi dilakukan menggunakan pengamatan langsung dari akar, batang, daun, bunga, dan buah sebagai bagian tumbuhan yang bisa diamati. Para siswa sangat antusias untuk mengikuti kenal lapang. Kegiatan ditutup dengan pemberian doorprize kepada siswa yang aktif menjawab dan foto bersama menggunakan banner.
Rangkaian kegiatan terakhir adalah pembuatan kreasi herbarium yang dilaksanakan pada tanggal 27 Juli 2024. Herbarium dibuat dengan menggunakan spesimen mangrove, seperti daun, tangkai, dan bunganya. Pembuatan herbarium dilakukan dengan demo pres spesimen untuk mengeringkan sampel kemudian dilanjutkan dengan penyusunan serta labelling herbarium. Setelah selesai, hasil kreasi dikumpulkan dan dinilai untuk menentukan kreasi terbaik. Terdapat 3 juara dengan kreasi herbarium terbaik, yaitu Dessy Wulandari, Nilnal Muna, dan Nurul Labibah. Masing-masing pemenang mendapatkan hadiah dari mahasiswa KKN-PPM UGM. Melalui kegiatan ini diharapkan seluruh siswa dapat mengenal jenis-jenis mangrove yang berada di lingkungan sekitarnya. Dengan mengenal jenis dan manfaat mangrove, mereka dapat melestarikannya sehingga keberadaan mangrove dapat memberikan berbagai kebermanfaatan untuk kehidupan di masa depan.
Editor : Azzam Rafif Santoso